.

Pendeteksi Kebocoran Gas Menggunakan Sensor MQ-6 dan Sensor Thermocouple



1. Tujuan 

- Mengetahui saat ada kebocoran gas
- Mengetahui cara kerja sensor MQ-6
- Mengetahui cara kerja sensor Thermocouple

2. Alat dan Bahan 

   sensor gas MQ-6




Sensor gas MQ-6 adalah sensor yang bereaksi terhadap kadar gas LPG, iso-butana, propana dan LNG dalam udara. Modul ini memiliki keluaran data digital serta desain hardware minimalis yang akan memudahkan user untuk proses implementasinya. 

Sensor Gas MQ-6 dapat mendeteksi atau mengukur gas seperti LPG dan butana. Modul sensor MQ-6 dilengkapi dengan Pin Digital yang membuat sensor ini beroperasi bahkan tanpa mikrokontroler dan sangat berguna ketika Anda hanya mencoba mendeteksi satu gas tertentu. Ketika datang untuk mengukur gas dalam ppm pin analog harus digunakan, pin analog juga didorong TTL dan bekerja pada 5V dan karenanya dapat digunakan dengan mikrokontroler paling umum.

 Sensor untuk mendeteksi atau mengukur gas seperti LPG, atau metana dengan atau tanpa mikrokontroler maka sensor ini mungkin menjadi pilihan yang tepat.








Fitur sensor gas MQ-6


·         Operating Voltage is +5V

·         Can be used to detect LPG or Butane gas

·         Analog output voltage: 0V to 5V

·         Digital Output Voltage: 0V or 5V (TTL Logic)

·         Preheat duration 20 seconds

·         Can be used as a Digital or analog sensor

·         The Sensitivity of Digital pin can be varied using the potentiometer 


simbol sensor gas MQ-6 






Logicstate 



               state logika. Logika pengertian, benar atau salah, dari sinyal biner yang diberikan Sinyal biner adalah sinyal digital yang hanya memiliki dua nilai valid. Secara fisik pengertian logis dari sinyal biner ditentukan oleh level tegangan atau nilai arus sinyal, dan ini pada gilirannya ditentukan oleh teknologi perangkat. Dalam sirkuit TTL, misalnya, keadaan sebenarnya diwakili oleh logika 1, kira-kira sama dengan +5 volt pada saluran sinyal; Logika 0 kira-kira 0 volt. Level tegangan antara 0 dan +5 volt dianggap tidak terdefinisi.




simbol logicstate 







Lamp 




Lampu adalah sebuah peranti yang memproduksi cahaya. Kata "lampu" dapat juga berarti bola lampu. Lampu pertama kali ditemukan oleh Sir Joseph William Swan. Lihat pencahayaan untuk pembahasan lebih lanjut. Lampu  berfungsi sebagai penerang, lampu memiliki bentuk seperti botol dengan rongga yang berisi kawat kecil yang akan menyalah apabila disambungkan ke aliran listrik. 

Pada rangkaian ini lampu berfungsi untuk memberi peringatan adanya kebocoran gas.





Simbol lampu 






alternator




Alternator adalah peralatan elektromekanis yang mengkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Pada prinsipnya, generator listrik arus bolak-balik disebut dengan alternator, tetapi pengertian yang berlaku umum adalah generator listrik pada mesin kendaraan. Alternator pada pembangkit listrik yang digerakan dengan turbin uap disebut turbo alternator.  


Simbol alternator 



  BC546BP






BC546 diproduksi dalam kasing plastik TO-92. Ketika melihat sisi datar dengan mengarah mengarah ke bawah, tiga mengarah muncul dari transistor, dari kiri ke kanan, kolektor, basis, dan lead emitor. Berikut adalah gambar yang menunjukkan diagram pin dari transistor ini.





Karakteristik transistor bipolar BC546

Type - NPN

Collector-Emitter Voltage: 65 V

Collector-Base Voltage: 80 V

Emitter-Base Voltage: 6 V

Collector Current: 0.1 A

Collector Dissipation - 0.5 W

DC Current Gain (hfe) - 110 to 800

Transition Frequency - 150 MHz

Noise Figure - 2 dB

Operating and Storage Junction Temperature Range -65 to +150 °C

Package - TO-92

Simbol Transistor BC546






Relay 






Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A. 




Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar  yaitu :

Electromagnet (Coil)

Armature

Switch Contact Point (Saklar)

Spring

  fungsi relay :

Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)

Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay Function)

Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan bantuan dari Signal Tegangan rendah.

Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun komponen lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat (Short).

simbol Relay






Resistor 






Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. 

Nilai tegangannya berbanding dengan arus listrik yang mengalir sesuai dengan hukum ohm yaitu V=IR. Biasanya didalam jejaring elektronik dan sirkuit elektronik banyak menggunakan resistor. Resistor ini memang paling banyak dan sering digunakan dalam komponen lain. Dalam resistor tidak ada kutub negatif dan positif, tetapi memiliki ciri utama yakni toleransi, tegangan kerja maksimum, power rating dan resistensi. Daya listrik dan resistensinya dapat dihantarkan. Ciri lainnya adalah induktansi, koefisien suhu, dan kebisingan. Satuan dari resistensi sebuah resistor bersifat resistif dilambangkan dengan Ohm dengan simbol Ω (Omega). fungsi resistor yang sering diketahui adalah sebagai penghambat arus listrik yang mengalir suatu rangkaian elektronik. Selain itu fungsi resistor dapat membagi arus, membagi tegangan, dan mengatur arus dalam suatu rangkaian. 

    Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum Ohm: 




Cara membaca Resistor : 




Simbol resistor 






Buzzer 






            Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Buzzer ini biasa dipakai pada sistem alarm. Juga bisa digunakan sebagai indikasi suara. Buzzer adalah komponen elektronika yang tergolong tranduser. Sederhananya buzzer mempunyai 2 buah kaki yaitu positive dan negative. Untuk menggunakannya secara sederhana kita bisa memberi tegangan positive dan negative 3 - 12V. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.






Sensor Thermocouple 





Termokopel (Thermocouple) adalah jenis sensor suhu yang digunakan untuk mendeteksi atau mengukur suhu melalui dua jenis logam konduktor berbeda yang digabung pada ujungnya sehingga menimbulkan efek “Thermo-electric”.Termokopel merupakan salah satu jenis sensor suhu yang paling populer dan sering digunakan dalam berbagai rangkaian ataupun peralatan listrik dan Elektronika yang berkaitan dengan Suhu (Temperature). Beberapa kelebihan Termokopel yang membuatnya menjadi populer adalah responnya yang cepat terhadap perubahaan suhu dan juga rentang suhu operasionalnya yang luas yaitu berkisar diantara -200˚C hingga 2000˚C. Selain respon yang cepat dan rentang suhu yang luas, Termokopel juga tahan terhadap goncangan/getaran dan mudah digunakan. 



Prinsip kerja Termokopel cukup mudah dan sederhana. Pada dasarnya Termokopel hanya terdiri dari dua kawat logam konduktor yang berbeda jenis dan digabungkan ujungnya.  Satu jenis logam konduktor yang terdapat pada Termokopel akan berfungsi sebagai referensi dengan suhu konstan (tetap) sedangkan yang satunya lagi sebagai logam konduktor yang mendeteksi suhu panas.




gambar sensor thermocouple pada proteus



Berikut beberapa jenis dari thermocouple 



3. Dasar Teori

 Menggunakan sensor MQ mendeteksi gas sangat mudah. Anda bisa menggunakan pin digital atau pin analog untuk mencapai ini. Cukup aktifkan modul dengan 5V dan Anda akan melihat LED daya pada modul menyala dan ketika tidak ada gas yang terdeteksi, output LED akan tetap dimatikan yang berarti pin output digital akan 0V. Ingatlah bahwa sensor-sensor ini harus disimpan untuk waktu pemanasan awal (disebutkan dalam fitur di atas) sebelum Anda benar-benar dapat menggunakannya. Sekarang, perkenalkan sensor ke gas yang ingin Anda deteksi dan Anda akan melihat output LED menjadi tinggi bersama dengan pin digital, jika tidak menggunakan potensiometer sampai output menjadi tinggi. Sekarang setiap kali sensor Anda diperkenalkan ke gas ini pada konsentrasi tertentu pin digital akan menjadi tinggi (5V) yang lain akan tetap rendah (0V).


Anda juga dapat menggunakan pin analog untuk mencapai hal yang sama. Baca nilai analog (0-5V) menggunakan mikrokontroler, nilai ini akan berbanding lurus dengan konsentrasi gas yang dideteksi sensor. Anda dapat bereksperimen dengan nilai-nilai ini dan memeriksa bagaimana sensor bereaksi terhadap berbagai konsentrasi gas dan mengembangkan program Anda sesuai.




        Nilai Ro adalah nilai resistansi di udara segar dan nilai Rs adalah nilai resistansi dalam konsentrasi Gas. Pertama, Anda harus mengkalibrasi sensor dengan menemukan nilai-nilai Ro di udara segar dan kemudian menggunakan nilai itu untuk menemukan Rs menggunakan rumus:
Rs = (Vc/VRL-1) x RL  

Setelah kita menghitung Rs dan Ro kita dapat menemukan rasio dan kemudian menggunakan grafik yang ditunjukkan di atas kita dapat menghitung nilai PPM yang setara untuk gas tertentu. 



Berdasarkan Gambar diatas, ketika kedua persimpangan atau Junction memiliki suhu yang sama, maka beda potensial atau tegangan listrik yang melalui dua persimpangan tersebut adalah “NOL” atau V1 = V2. Akan tetapi, ketika persimpangan yang terhubung dalam rangkaian diberikan suhu panas atau dihubungkan ke obyek pengukuran, maka akan terjadi perbedaan suhu diantara dua persimpangan tersebut yang kemudian menghasilkan tegangan listrik yang nilainya sebanding dengan suhu panas yang diterimanya atau V1 – V2. Tegangan Listrik yang ditimbulkan ini pada umumnya sekitar 1 µV – 70µV pada tiap derajat Celcius. 



4. prosedure percobaan


Pemakaian gas LPG dapat membantu memudahkan kegiatan masak memasak dan memperlancar bisnis masyarakat yang menggunakannya. Terlepas dari kegunaannya bagi masyarakat, gas LPG juga menyimpan bahaya yang mengancam masyarakat. Hal tersebut dikarenakan jika terjadi kebocoran gas pada LPG tersebut. Penyebab dari bocor tabung gas ini bisa terjadi karena kebocoran pada selang, tabung atau pada regulatornya yang tidak terpasang dengan baik dan tabung gas yang didistribusikan memang kualitasnya kurang baik atau rusak fisik. Rangkaian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah rancang bangun alat pendeteksi kebocoran tabung gas LPG dengan menggunakan sensor MQ-6  sebagai sensor gas, dan sensor thermocouple sebagai pendeteksi suhu. Cara kerja alat ini yaitu, ketika sensor MQ-6 mendeteksi adanya kebocoran gas maka lampu akan menyala dan akan terlihat perbedaan suhu pada DC Voltmeter. Lampu yang menyala itu menyatakan bahwa adanya kebocoran gas. 


5. Rangkaian  






6. Video Simulasi 







7. Link Download 

   Link video : download
   Link Library Gas sensor : download
   Link Rangkaian : download
   Link Datasheet MQ-6 : download
   Link Datasheet BC546 : download
   Link Datasheet Sensor Thermocouple : download

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sumber : Pengenalan Konsep Pembelajaran Mesin dan Deep Learning Oleh Jan Wira Gotama Putra [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] ...