SENSOR 



Sensor : Mendeteksi suatu besaran fisis (temperatur, gaya, tekanan, aliran fluida level fluida, kelembaban, dll). Sensor merupakan perluasan / peningkatan kemampuan untuk memperoleh informasi tentang kuantitas fisik yang tidak bisa diperoleh oleh indra manusia karena keterbatasan dan kekurangan telitian yang dimiliki manusia.


Klasisifkasi Sensor 



Klasifikasi Berdasarkan kebutuhan supply daya ( catu daya ) 

1. Modulating Sensor ( sensor aktif )
    - Hampir semua daya sinyal output berasan dari sumber daya tambahan ( sumber daya dari luar .
    - Input hanya mengontrol Output 
    - Sensor aktif biasanya membutuhkan lebih banyak kawat dibandingkan dengan sensor pasif.
    - Overall sensitivity dari sensor tersebut dapat dikontrol oleh tegangan power supply.

2. Self-generating sensor 
    - Daya output berasal dari daya input 

Klasifikasi Berdasarkan sinyal output 

1. Sensor analog 
    - Sensor dengan output dalam domain waktu.
    - Informasi biasanya diperoleh dari amplitudo.
    - Sensor yang memiliki output dalam bentuk variabel frekuensi disebut quasi-digital.

2. Sensor Digital
    - keluaran sensor digital berupa discrete step or state.
    - Sensor digital tidak membutuhkan ADC
    - Outputnya lebih mudah ditransmisikan dari pada sensor analog. 
    - Output digital lebih berulang, dapat dipercaya dan bahkan sering lebih akurat.
    - Tetapi banyak kuantitas fisik yang tidak dapat diukur dengan sensor digital.

Klasifikasi Berdasarkan mode operasi 

1. Sensor defelction
    - Kuantitas yang diukur menimbulkan efek fisik yang menyebabkan beberapa bagian pada instrumen memeberikan efek perlawanan yang sesuai.
    - Contoh dynamometer untuk mengukur gaya : gaya yang akan diukur membengkokkan ( deflects ) pegas pada titik dimana gaya tersebut diberikan ( ditekan ).

2. Sensor tipe-null
    - Dilakukan usaha mencegah defleksi dari titik null dengan menggunakan efek yang berlawanan dengan yang dihasilkan oleh kuantitas yang diukur.
    - Terdapat detektor ketidak setimbangan dan beberapa peralatan untuk memulihkan kesetimbangan.
    - Penggunaan harus meletakkan saru atau beberapa berat pengkalibrasi pada wadah ( pan ) lain sampai kesetimbangan dicapai, yang diketahui dari posisi pointer.  


Transduser : Alat mentransformasikan suatu besaran fisik ke besaran fisik lainnya / dari energi satu ke energi lainnya yang bersesuaian. Input-transduser ( phisical/elektrical signal ) dan output transduser ( electrical signal/ display / actuator )

Ada enam jenis Sinyal / besaran fisik : 
1. Mechanical
2. Temperature
3. Magnetic 
4. Electrik
5. Optical
6. Chemical

Beberapa kenuntungan sistem pengukuran elektronik  :
1. Transducer elektrik dapat dirancang untuk berbagai kuantitas non elektrik.
2. Berbagai macam IC tersedia untuk pembentukan electic signal conditioning atau untuk modifikasi.
3. Sinyal elektrik memiliki pentransmisian aplikatif.

Klasifikasi Transduser 

1. Transduser gaya
    - Strain gauge 
    - Force Transduser, Torque Transduser, pressure Transduser, Load Cell, Tension Transduser.

2. Transduser pergerakkan 
    - Shaft Encoder
    - Servopotensiometer
    - Kapasitif Displacement transduser
    - DLL

3. Transduser Temperatur 
    - Thermocouple
    - Resistance Thermometer
    - Thermistor 
    - Semikonduktor TemperatureTransducer

4. Transducer Cahaya
5. Transducer magnetik
6. Transducer Humidity
7. DLL

Aplikasi Sensor & Transduser 

 
Sistem Instrumentasi 
    Besaran masukkan pada kebanyakan sistem instrumentasi bukan besaran listik. Untuk menggunakan metoda dan teknis listrik pada pengukuran, manipulasi dan pengontrolan, besaran yang bukan listrik ini diubah menjadi suatu sinyal listrik dengan menggunakan transduser.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sumber : Pengenalan Konsep Pembelajaran Mesin dan Deep Learning Oleh Jan Wira Gotama Putra [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] ...